Wisata Dataran Tinggi Dieng

Selasa, 04 Februari 2014

On 17.48 by sikat dieng tour   No comments
Telaga warna dieng yang merupakan bekas kepundan letusan gunung purba yang telah padam dan kemudian membentuk cekungan dan berfungsi sebagai tadah air hujan ( kaldera ). di kawasan tersebut terdapat dua buah telaga selain telaga warna juga ada telaga pengilon serta beberapa komplek goa alam yang berada di sekitar kawasan taman wisata alam telaga warna.
Kawasan telaga yang memiliki luas sekitar 40 h itu sangat indah sekali bila kita mau menjelajahi dengan cara berjalan kaki ( starting dari bukit sidengkeng ) kemudian di lanjutkan ke tepian dari kedua telaga tersebut dan berakhir di atas bukit sikendil ( dieng plateau theater). telaga warna terunik dengan beragam pesan moral bagi manusia untuk lebih menghargai hidup dalam kehidupan sehari – hari.

http://sikattour.blogspot.com/2014/02/telaga-warna.html

Menurut kajian Ilmiah, warna-warni dipermukaan Telaga tersebut adalah akibat dari pembiasan cahaya dari sinar matahari pada Endapan Belerang/sulfur didasar Telaga warna.
Warna yang dominan muncul dipermukaan telaga warna adalah Warna Hijau, warna putih kekuningan, serta warna biru laut.


Memasuki Gerbang Telaga Warna, anda akan menjumpai 2 cabang Jalan setapak. Menyusuri Jalan setapak sebelah Kanan, selain keindahan pemandangan.
Tidak jauh dari situ ada telaga yang berukuran lebih kecil. Telaga Pengilon, namanya. pengilon di ambil dari kata ngilo atau bercermin atau berkaca, seperti cermin itulah yang membuat penduduk setempat memberi nama Telaga Pengilon.
Mitos penduduk menyebutkan bila danau ini bisa untuk mengetahui isi hati manusia. Bila ia bercermin dan terlihat cantik atau tampan ketika memandang air telaga ini, maka hatinya baik. kalau Sebaliknya ia bercermin dan melihat wajahnya menjadi buruk rupa, berarti ia termasuk orang berhati busuk.








Disepanjang Jalan setapak, anda juga terdapat beberapa Goa seperti Goa Semar, Goa sumur, Goa jaran serta Batu Tulis.

khususnya Goa Semar, sering dijadikan tempat upacara - upacara ritual atau meditasi yang sering dilakukan oleh masyarakat setempat atau wisatawan yang ingin bermeditasi. Seperti halnya goa sumur, misalnya ketika ada kunjungan wisatawan Umat Hindu dari Bali, mereka kerap sekali menggunakan  air Goa ini untuk upacara Muspre atau Mabakti.

Jika anda mengikuti jalan setapak ke arah kiri telaga, anda akan menjumpai Kawah Sikendang, kawah dalam tanah yang masih aktif dan disaat-saat tertentu mengeluarkan bunyi mirip alat musik kendang. lewat jalur ini juga anda bisa naik ke Bukit Sidengkeng yang terletak disamping Telaga warna, disana anda bisa melihat keindahan lanskap Telaga Warna dari ketinggian.


 FILOSOFI TELAGA WARNA YANG DI TUTURKAN DARI SESEPUH KAMI, MBAH / EYANG KAMI, GURU KAMI (MBAH NARYONO)
Makna yang diambil dari warna air yang ada di Telaga Warna yang melambangkan lima unsur Manusia atau disebut juga ” Sedulur Papat Kalima Pancer ” yang berarti bahwa kita manusia yang terlahir dari kandungan seorang ” ibu ” yang kelak akan menjalani kehidupan yang intinya kita harus ingat kepada ” Sang Pencipta ”serta Menghormati ibu dan hidup bermasyarakat menurut ajaran Agama ”,
dan dilanjutkan perjalanan kita menuju sebuah cermin besar yaitu Telaga Pengilon yang berarti ” Cermin ” untuk kita melihat sisi baik dan buruknya sifat yang ada dalam menjalani Kehidupan, Dan setelah itu kita lanjutkan perjalanan menuju sebuah batu yang dinamakan Batu Tulis yang Berarti kita Manusia harus Memiliki Pedoman hidup atau Kitab untuk  Belajar Agama , Dilanjutkan lagi menuju Goa Semar yang Berarti ” Ngguguo Maring Sing Samar ” ( Tuhan yang Maha Esa ) dan di depan Goa tersebut terdapat sebuah nama ” Eyang Sabdo Jati ” yang artinya kita harus mencari Kesempurnaan Sejati dengan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta ,
Dilanjutkan lagi menuju Goa Sumur yang di dalamnya terdapat sebuah mata air yang dinamakan masyarakat setempat dengan nama  ” Tirta Perwita Sari ” yang berarti Mata Air Kehidupan ,  dan di depan Goa tersebut juga terdapat sebuah papan nama yaitu Eyang Kumala Sari yang berarti ” Carilah pendamping hidupmu secantik batu permata yang indah tiada duanya atau utama yang penuh cinta dan kasih sayang , patuh terhadap orang tua dan bisa membawa kehidupan kita ke jalan yang benar di Dunia dan Akhirat ” ,
Dan yang terakhir kita akan menuju  Goa Jaran yang berarti Kuda ( Bahasa Jawa ) yang berarti ” Ojo Ngujo Sak Paran- paran atau ” manusia harus bisa mengendalikan nafsu yang ada dalam dirinya ” , dan di depan Goa tersebut juga terdapat papan nama ” Resi Kendali Seto ” yang berarti ” Manusia yang bisa mengendalikan hawa nafsunya dan berjalan dijalan yang Putih ”
Semoga ulasan ini dapat menjadi wacana yang menarik bagi anda dan juga menjadi bahan informasi dalam kunjungan anda ke Dataran Tinggi Dieng ,filosofi ini dari eyang / guru kami mbah naryono

http://sikattour.blogspot.com/2014/02/telaga-warna_6591.html 
http://www.sikatdiengtour.co.id/index.php/obyek-wisata-dieng/telaga-warna 

0 komentar:

Posting Komentar